Minggu, 26 November 2017

TAFSIR MAUDHU'I IBADAH "PUASA"

Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Puasa merupakan salah satu rukun islam yang wajib dikerjakan oleh orang-orang islam. Oleh karenanya penting kiranya untuk dikaji lebih dalam, bukan hanya sekedar menjalankannya saja, melainkan mengetahui keterangan lebih lanjut, khususnya keterangan-keterangan tentang ayat-ayat yang berkaitan tentang kewajiban berpuasa.
Mungkin saja sebagian dari kita sudah tahu perintah dari wajibnya berpuasa, akan tetapi masih banyak dari kita yang masih belum mengetahui keterangan langsung dari ayat-ayat oleh para mufasir. Yang notabena ada segi-segi tertentu yang kadangkala menimbulkan kontrofersi dikalangan mufasir.
Disinilah pentingnya pembahasan materi tafsir maudhu’i ibadah yang berhubungan dengan puasa. Yang mana didalamnya akan mengkaji tafsir dari ayat-ayat yang berkaitan langsung dengan puasa, didukung lagi adanya penyuguhan beberapa pendapat para mufasir diketerang-keterangan tertentu.

Sabtu, 18 November 2017

makalah metode penelitian

Pendahuluan
Latar belakang masalah
Penelitian merupakan salah satu cara manusia untuk dapat mengungkapkan kebenaran dengan cara menganalisis keadaan, mendeskripsikan dan mengkonstruksi data yang ada, tentunya itu semua dilakukan dengan sistematis, metodologis dan konsisten. Dalam sebuah penelitian, tidak segampang yang dibayangkan. Perlu pengamatan dan ketajaman berfikir dalam meneliti. Itu semua dapat dibantu dan mudah dikerjakan ketika data yang dimiliki dalam persiapan meneliti banyak dan lengkap. Dengan data-data ini akan dengan mudah mendatangkan ide dalam menentukan subjek maupun objek penelitian.

Tafsir Tahlili Surah Ali Imran dari ayat 159-164

Tafsir Tahlili Surah Ali Imran dari ayat 159-164
Oleh: Sofyan Solehuddin

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (159) إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (160) وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَغُلَّ وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (161) أَفَمَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَ اللَّهِ كَمَنْ بَاءَ بِسَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (162) هُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ (163) لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (164

Kamis, 26 Oktober 2017

                           Pentingnya Sikap Mencintai Ilmu Pengetahuan                                                                                     
إقرأ  adalah ayat fenomenal yang menjadi simbolik aktif untuk menyukai ilmu pengetahuan melalui kesadaran diri akan penggemaran membaca pada alam ini agar dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata. Dan tentunya masih banyak ayat lain yang medukung akan pentingnya ilmu pengetahuan. Ini menjadi isyarat penting bagi kita untuk selalu mempunyai spirit juang yang tinggi mentafakuri alam semesta ini, didukung lagi atas penggunaan kata إقرأ yang dapat diinterpretasiakan bukan hanya membaca pada teks saja melainkan dapat diinterpretasikan dengan makna dan maksud agar membaca, mentadaburi dan menghayati alam semesta ini.

Adalah bukan tanpa alasan, alquran memerintahkan kita untuk mencintai ilmu pengetahuan, ini semua tak lepas dari sifat dasar manusia yang ekpresif (berkembang) mempunyai kemampuan untuk mengakses sebanyak-banyaknya tentang alam ini menggunakan akal pikirinnya.
JIHAD DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

 Islam adalah spirit kreatif dan reformatif. ajaran tauhid yang diserukan nabi muhammad terkait dengan nilai-nilai kemanusiaan universal dan keadilan yang dijujung tinggi, di dalamnya mencerminkan akan ketidakadaannya faham fundamentalis, radikal dan ekstrimisme.Namun belakangan ini, isu-isu tentang islam begitu buruk dimata kancah internasiaonal, tak lain karena banyak dari kalangan islam sendiri yang mengaku dirinya paling benar sehingga mempropaganda kaum awam untuk membuat tindakan ekstrimisme yang tidak sesuai dengan nilai-nilai islam itu sendiri. Contoh kecilnya , adanya bom bunuh diri yang sudah bertebaran dimana-mana dengan mengatas namakan JIHAD . Padahal disana tidak ada prinsip humanisme , justru merugikan tatanan sosial masyarakat. Oleh karenanya, pemaparan tetang jihad ini sangat penting untuk menepis rasa penasaran dalam memahami hakikat jihad itu sendiri. kesalahpahaman maupun penyempitan makna yang cendrung mendorong tindakan kekerasan, hal ini didasari pemahaman atas wahyu-wahyu Alquran tentang jihat yang turun pada periode mekah yang berorientasi dakwah, sementara ayat-ayat  jihad periode madinah berorientasi perang, seperti ayat-ayat jihad dalam surah al-Anfal dan at-Taubah. Namun ayat-ayat jihad madinah dipandang menghapus ayat-ayat jihad periode Mekah.

Minggu, 08 Oktober 2017

Asa bangsa yang patah

Kau maju bertopeng semu
Datang merayu rakyat-rakyat jelata
Yang tak tau apa itu negara

Rakyat hanya bisa menyapa 
Penuh dengan harapan 
Harapan yang bisa membuatnya melayang
Melayang kepangkuan keadilan

Sabtu, 25 Maret 2017

Ohhh mimpi
Kau memang ada untuk menipu
Ku kejar kau menjauh
Seakan kau tak hiraukan ku

Jumat, 17 Maret 2017

Apakah ini taqdirku?


Taqdir itu tak bisa diduga
Kadang berpihak pada kita
Kadang menyerang kita

Tapi hari ini
Tak apalah takdir itu berwujud gelap
Tak tampak kejelasan yang diberikan

Mengharap yang baik
Namun menunggu itulah jawaban yang datang

Kamis, 16 Maret 2017

"Menunggu"

Kadang hati harus mengerti
Bahwa senyumnya rembukan di malam hari harus dinanti

Kadang rasa harus merana 
Karena menunggu itu serpihan angin yang masih menjauh

Kadang asa itu terdiam
Terdiam karena takut kehilangan

Rabu, 15 Maret 2017

Hati Bersinar

Bahagia itu tak terduga
Kadang datang tanpa alasan
Kadang menjauh dengan beribu alasan

Senyum
Mungkin itu perwakilannya
Walau tak dirasakan oleh orang lain

Kadang bahagia itu manja
Butuh pengorbanan didalamnya
Saat itu pula
Relung hati terbang bersama asa
Berharap selalu hinggap di hati