Pendahuluan
Latar belakang masalah
Penelitian
merupakan salah satu cara manusia untuk dapat mengungkapkan kebenaran dengan
cara menganalisis keadaan, mendeskripsikan dan mengkonstruksi data yang ada,
tentunya itu semua dilakukan dengan sistematis, metodologis dan konsisten.
Dalam sebuah penelitian, tidak segampang yang dibayangkan. Perlu pengamatan dan
ketajaman berfikir dalam meneliti. Itu semua dapat dibantu dan mudah dikerjakan
ketika data yang dimiliki dalam persiapan meneliti banyak dan lengkap. Dengan
data-data ini akan dengan mudah mendatangkan ide dalam menentukan subjek maupun
objek penelitian.
Subjek-subjek
yang akan diteliti ini perlu untuk dicari dan diketahui secara mendalam sebelum
melangkah pencarian sumber data yang lain, karena subjek penelitian ini bisa
dibilang bagian dari sumber data tersebut.
Oleh
karena itu, penting kiranya dalam pembahasan makalah ini untuk mengkaji lebih
dalam subjek penelitian tersebut. Agar dapat mempermudah dan tidak salah arah
dalam penentuan subjek penelitian.
Rumusan
masalah
1.
Pengertian
subjek penelitian.
2.
Bagaimana
menentukan subjek penelitian.
3.
Pentingnya
mengetahui dalam menentukan subjek penelitian.
4.
Macam-macam
kajian subjek penelitian
Pembahasan
1.
Pengertian subjek penelitian
Banyak tokoh-tokoh yang berusaha mendefinisikan arti dari subjek
penelitian, sebut saja Amirin, beliau berpendapat bahwa subjek penelitian itu
berupa siapa saja dan apa saja yang darinya dapat diperoleh sebuah informasi
atau keterangan terkait yang diteliti.[1]
Dengan demikian informasi yang akhirnya menjadi data akan dapat
diperoleh dengan adanya subjek yang akan diteliti. Subjek penelitian ini bisa
berupa manusia maupun benda seperti sekolahan, kampus, pasar atau kantor.
Bisa saja pada saat kita meneliti terdapat beberapa subjek bukan
hanya satu saja. Namun semakin banyak subjek yang diteliti otomatis semakin banyak informasi
yang akan diperoleh.
Dalam kajian subjek penelitian ini, ada istilah lain yang sering
digunakan selain kata subjek penelitian yaitu responden, informan. Secara
subtansi sama yaitu sama-sama memberikan informasi. Untuk lebih jelasnya
sebagai berikut;
A.
Subjek
penelitian
Subjek yang
memang dituju oleh peneliti dalam mencari informasi atau yang menjadi pusat
penelitian. Contonya adalah penelitian semangat belajar siswa, maka siswa
tersebut yang menjadi subjek sedangkan guru sebagai responden.
B.
Responden
Responden
adalah orang yang menanggapi, biasanya responden ini yang diminta memberikan
keterangan. Contohnya, jika subjek penelitian itu Bos sebuah perusahaan maka
karyawan itulah yang dimaksud respondennya.
C.
Informan
Informan gak jauh beda dengan
responden yaitu sama-sama memberikan keterangan setelah dipancing oleh
peneliti. Kata informan sering digunakan dalam penelitiaan kualitatif.[2]
Yang perlu diketahui disini, bisa saja subjek penelitian itu disaat
yang sama menjadi sumber data bagi peneliti sebut saja pada saat meneliti
perkembangan suatu pembelajaran di sekolah maka guru pada saat itu bisa menjadi
subjek penelitian sekaligus menjadi sumber penelitian.
2.
Menentukan subjek penelitian
Dalam dunia penelitian diperlukan kejelian, cermat dan sistematis,
tidak asal bertindak dalam memulai dan mengembangkan penelitian. Begitu juga dalam
menentukan subjek penelitian, perlu adanya alasan yang tepat atas terpilihnya
subjek yang diteliti. Selain itu, adanya data sementara yang dikuatkan dengan
asumsi atau hipotesa sementara. Subjek penelitian juga mempengaruhi kualitas
hasil penelitian. Oleh karena itu, perlu
langkah-langkah yang perlu diambil sebelum menentukan subjek penelitian.
Berikut langkah-langkahnya;
A.
Memilih
subjek yang mudah untuk diakses
Subjek
penelitian bisa jadi banyak pilihannya, namun sebagai peneliti kita bisa
memilah-memilih subjek tersebut. Dimana tolak ukurnya seberapa bisa kita
mengakses atau mungkin yang lebih dikuasai tentang subjek tersebut. Jika peneliti
memilih subjek yang belum tergambar, belum pernah tahu terkait subjek tersebut
atau belum ada data yang mencukupi maka peneliti tersebut akan mendapatkan
kesusahan.
B.
Fokus
satu atau dua subjek saja
Untuk lebih
memfokuskan penelitian, lebih baik memilih satu atau dua subjek saja yang jelas
jangan sampai 100 subejk. Walaupun banyaknya subjek penelitian akan
memperbanyak informasi yang akan didapat tapi alangkah baiknya jika lebih
memilih satu atau dua saja agar lebih maksimal. Karena kadangkala waktu, tenaga
dan dana itu tidak memadahi jika terlalu banyak subjek.
C.
Menyesuaikan
dana yang dimiliki
Penelitian
biasanya akan mengeluarkan dana, bisa saja dana yang keluar banyak atau bisa
saja sedikit pengekuarannya. Itu semua tergantung apa yang diteliti. Dalam hal
ini penting juga untuk melihat pertimbangan kondisi dana dengan subjek yang
akan diteliti.
3.
Pentingnya mengetahui subjek penelitian
Setiap penelitian harus melangkah dengan penuh pertimbangan. Karena
semakin matang persiapan dan
langkah-langkah yang diteliti, maka semakin bagus pula hasil yang akan
diteliti. Begitu juga dalam menentukan subjek penelitian harus memeras otak
agar subjek yang diteliti tepat sasaran. Tepat sasaran ini bisa dijustifikasi
dengan cara melihat adanya relasi, koherensi dan korespondensi antara subjek
penelitian, data dan objek yang diteliti.
Menentukan subjek penelitian penting untuk diketahui. Selain mempengaruhi hasil penelitian ada beberapa
hal yang perlu diketahui tentang
pentingnya subjek penelitian. Berikut ulasannya;
A.
Menjadi
jembatan penelitian dari data, hipotesa menuju objek penelitian.
Penelitian tidak
akan berjalan kalau tidak ada subjek yang diteliti. Mengingat subjek itu
merupakan salah satu data yang kadang kala juga menjadi sumber dari data
penelitian.
B.
Mempermudah
pemberian batasan penelitian
Dengan
mengetahui subjek penelitian, otomatis itu akan semakin mudah mencari
batasan-batasan yang akan diteliti. Contohnya meneliti konsep kepemimpinan
dalam tafsir Munir. Kasus ini subjek penelitiannya tafsir Munir sedangkan
objeknya tetang Surah al-Maidah ayat 51, maka dengan adanya satu subjek yang
ingin diteliti dengan mudahnya kita memberi batasan subtansi ayat tersebut
yaitu dengan melihat pendekatan yang ada
di tafsir Munir. Anggap saja pendekatan yang dibangun pada tafsir itu
pendekatan fiqihiyah, maka setelah ditemukannya pendekatan yang ada di
tafsir itu otomatis itu sudah jadi batasan dalam penelitian. Yaitu batasannya
terkait kepemimpinan dalam kontek fiqhiyah.
Tapi dengan
menentukan batasan tadi bukan berati tidak boleh melihat dilain tafsir. Untuk perluasan pembahasan dan
kelengkapan data, perlu melihat tanggapan dari tafsri lain.
4.
Macam-macam kajian subjek penelitian
Subjek penelitian dapat kita tentukan atau kita kaji dengan dua
macam cara yaitu populasi subjek dan sampel subjek. Berikut penjelasannya;
A.
Populasi
subjek
Keseluruhan
dari subjek yang diteliti itulah populusi subjek. Jika peneliti ingin meneliti
semua elemen yang ada di daerah kajiannya maka kajian ini disebut penelitian
populasi.[3]
Contohnya,
a)
Seluruh
tafsir yang berkaitan dengan kepemimpinan.
b)
Seluruh
hadis yang berkaitan dengan kepemimpinan.
B.
Sampel
penelitian
Sebagian dari
populasi penelitian yang dengannya bisa melakukan penelitian hingga ada
pengumpulan data walau tidak selengkap pupulasi subjek penelitian.[4]
Dan ada syarat yang lain sebelum meneliti sampel ini yaitu harus dipastikan
dahulu antara subjek dan populasi sudah homogen. Contohnya; memastikan rasa teh
yang ada di dalam gelas itu sudah manis atau tidak. Jika sudah dipastikan
antara gula, air dan teh merata dan rasanya benar-benar manis, maka pada saat
itu sudah bisa menggunakan penelitian sampel.[5]
Kesimpulan
Subjek penelitian adalah jembatan
sebelum melangkah lebih jauh menganalisa dan mencari data yang valid. Oleh
karena itu, penting kiranya memahami subjek penelitian ini agar tidak asal
memilih subjek. Perlu adanya langkah-langkah matang dan sistematis.
Daftar pustaka
Subjek
dan Objek penelitian. (online) ( http://afdholhanaf.blogspot.co.id/2012/03/subjek-dan-objek-penelitian.html.
diakses 01
november 2017).
Subjek
penelitian, (online), (https://teukujalal.wordpress.com/subjek-penelitian/ diakses 01
november 2017).
Suharsimi
Arikunto, “PROSEDUR PENELITIAN, suatu pendekatan praktis”, (jakarta: PT
RINEKA CIPTA, 2014). Hal. 188.
[1]
“Subjek
penelitian”, (online), (https://teukujalal.wordpress.com/subjek-penelitian/ diakses 01
november 2017).
[2] Suharsimi
Arikunto, “PROSEDUR PENELITIAN, suatu pendekatan praktis”, (jakarta: PT
RINEKA CIPTA, 2014). Hal. 188.
[3]
Suharsimi
Arikunto, “PROSEDUR PENELITIAN, suatu pendekatan praktis”, Hal. 173.
[4]
“Subjek dan Objek penelitian”. (online) ( http://afdholhanaf.blogspot.co.id/2012/03/subjek-dan-objek-penelitian.html.
diakses 01
november 2017).
[5]
Suharsimi
Arikunto. Hal. 175.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar