Kamis, 26 Oktober 2017

                           Pentingnya Sikap Mencintai Ilmu Pengetahuan                                                                                     
إقرأ  adalah ayat fenomenal yang menjadi simbolik aktif untuk menyukai ilmu pengetahuan melalui kesadaran diri akan penggemaran membaca pada alam ini agar dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata. Dan tentunya masih banyak ayat lain yang medukung akan pentingnya ilmu pengetahuan. Ini menjadi isyarat penting bagi kita untuk selalu mempunyai spirit juang yang tinggi mentafakuri alam semesta ini, didukung lagi atas penggunaan kata إقرأ yang dapat diinterpretasiakan bukan hanya membaca pada teks saja melainkan dapat diinterpretasikan dengan makna dan maksud agar membaca, mentadaburi dan menghayati alam semesta ini.

Adalah bukan tanpa alasan, alquran memerintahkan kita untuk mencintai ilmu pengetahuan, ini semua tak lepas dari sifat dasar manusia yang ekpresif (berkembang) mempunyai kemampuan untuk mengakses sebanyak-banyaknya tentang alam ini menggunakan akal pikirinnya.

Dan diharapkan pula dengan pikiran ini, manusia menyadari bahwa perintah alquran untuk menyukai ilmu pengetahuan ini bukan hanya sekedar mengatahui terhadap apa yang dipikirkan saja melainkan mengerti pula akan subtansi dari pengetahuan itu sendiri. Tentunya itu semua dapat diterapkan dan dibantu  dengan membangkitkan semangat kita untuk gemar membaca karena dengan membaca kita bisa mengarungi samudra ilmu nan luas yang Dengan ini membuat manusia menjadi masyarakat yang ideal dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.

Namun kenyataannya banyak dari masyarakat kita khususnya di Indonesia yang masih menyandang nol buka sebagaimana sastrawan senior Taufik Ismail sampaikan dalam sebuah audiensi dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia tahun 2010 silam. Ini pelajaran bagi kita semua untuk memberikan kontribusi  besar pada Bangsa dan Negara untuk menyampaikan pesan penting alquran dalam mencintai ilmu pengetahuan, demi  terwujudnya sinergitas yang proporsional menuju masyarakat yang ideal (sesuai dengan yang dicita-citakan yaitu menjadi manusia yang baik).

Toh, sangat absurd rasanya jika suatu bangsa mencita-citakan masyarakat yang ideal kalau kenyataannya Nol buku ini masih menjalar ditengah-tengah masyarakat kita.

Peningkatan mutu pengetahuan demi menciptakan masyarakat ideal dengan mencintai ilmu pengetahuan sebagaimana pesan alquran, saya rasa butuh pemikiran yang mendalam bukan hanya sekedar mengetahui suatu ilmu semata namun juga harus mengerti betul cara pengaplikasiannya contohnya saja seperti pemberian contoh gusdur pada masyarakat kita bahwa kita semua sudah mengetahui ilmu tentang adanya kereta yang dapat berjalan sepanjang pulau jawa, pesawat terbang yang sudah dapat melintasi seluruh daerah Indonesia, angkutan umum yang sudah menjalar dari kota sampai kepedesaan dan lain-lain, namun, belum bisa menciptakan mekanisme waktu yang tepat seperti halnya Negara maju di dunia. Ini semua karena kurangnya memahami betul tentang ilmu pengetahuan yang hanya sekedar mengetahui saja tidak sampai menyadari betul untuk mengerti esensi semua itu. Padahal memanfaatkan waktu sangatlah berharga untuk keberlangsungan hidup kita menuju masyarakat yang ideal. Lagi-lagi ini adalah PR kita untuk memperbaiki itu semua.

            Mungkin itu bukan termasuk contoh yang pas terkait permasalahan masyarakat ideal. Disini hanya menitikberatkan pada pentingnya kata mengetahui ilmu sekaligus mengerti akan ilmu itu sendiri sehingga diharapkan masyarakat sadar akan persoalan yang akan terjadi nantinya. Sekaligus cermat terhadap masalah apa pun.
           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar